Dengan penemuan situs sejarah lingga dan yoni di area wisata goa seplawan pada tanggal 16 september 1979 yang beralamat di dusun Katerban, desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo dengan lokasi kurang lebih 2 - 3 km tak jauh dari temuan fosil hewan purba di goa nguwik, adalah menandai adanya kebudayaan mataram kuno di area goa seplawan.
Selain itu, pada kurang lebih 5 meter dari mulut goa juga ditemukan pahatan dengan bentuk lingga di area relief dinding goa. Bisa jadi, temuan lingga dan yoni di area goa seplawan juga terkait dengan temuan situs candi perkampungan mataram kuno di liyangan, candi pringapus dan candi perot di Ngadirejo, Temanggung berdasar situs-situs sejarah tersebut telah ada sejak jaman Mataram Kuno yang memuja dewa Syiwa pada era Raja Rakai Pikatan di tahun 850M.
Situs Lingga dan yoni adalah berada di sebelah kanan mulut goa seplawan dengan ukuran tinggi untuk lingga adalah 115 cm. Sedangkan ukuran P x L x T untuk yoni adalah panjang 105 cm, lebar 75 cm dan tinggi 60 cm. Menurut ahli sejarah, lingga bagi pemuja dewa syiwa adalah menggambarkan wujud dari Dewa Syiwa, sedangkan Yoni adalah menggambarkan wujud Dewi Parwati.
Diceritakan dari berbagai versi, Dewi Parwati tak lain adalah dewi Uma dimana dia adalah istri Dewa Guru. Akan tetapi, Dewi Parwati secara diam-diam menjalin kekasih dengan Dewa Syiwa hingga terjadi perselingkuhan. Dewa Syiwa adalah kekasih pertama dari Dewi Parwati yang dimana hubungan tersebut sudah terjalin sebelum Dewi Parwati menikahi Dewa Guru. Sebab perselingkuhan tersebut, Dewi Parwati dikutuk menjadi seorang dewi dengan wajah raksasa oleh Dewa Guru sehingga lebih kerap dipanggil Dewi Durga.
Di depan situs lingga yoni terdapat bakaran dupa dengan bau harum yang menandai bahwa situs sejarah ini masih dilakukan semacam peribadahan. Untuk kenyamanan dan keawetan situs sejarah, dibangun sebuah kubah atau lebih mirip dengan gazebo dengan ukuran kurang lebih 8 x 6 meter untuk melindungi situs lingga yoni dari panas dan hujan.
Pahatan lingga juga saya temukan di area mulut goa seplawan pada kurang lebih 5 meter setelah pintu masuk. Pahatan lingga berada di dinding relief goa akan tetapi kurang cahaya sehingga penampakan agak gelap. Pahatan lingga ada atas dengan ketinggian dari permukaan tanah sekitar 2 meter. Jika anda berminat untuk wisata di goa seplawan, jangan lupa kunjungi juga situs sejarah lingga yoni dan mungkin anda akan mencari dan mendapatkan data yang lebih komplit terkait situs sejarah tersebut. Salam !
Selain itu, pada kurang lebih 5 meter dari mulut goa juga ditemukan pahatan dengan bentuk lingga di area relief dinding goa. Bisa jadi, temuan lingga dan yoni di area goa seplawan juga terkait dengan temuan situs candi perkampungan mataram kuno di liyangan, candi pringapus dan candi perot di Ngadirejo, Temanggung berdasar situs-situs sejarah tersebut telah ada sejak jaman Mataram Kuno yang memuja dewa Syiwa pada era Raja Rakai Pikatan di tahun 850M.
Situs Lingga dan yoni adalah berada di sebelah kanan mulut goa seplawan dengan ukuran tinggi untuk lingga adalah 115 cm. Sedangkan ukuran P x L x T untuk yoni adalah panjang 105 cm, lebar 75 cm dan tinggi 60 cm. Menurut ahli sejarah, lingga bagi pemuja dewa syiwa adalah menggambarkan wujud dari Dewa Syiwa, sedangkan Yoni adalah menggambarkan wujud Dewi Parwati.
Diceritakan dari berbagai versi, Dewi Parwati tak lain adalah dewi Uma dimana dia adalah istri Dewa Guru. Akan tetapi, Dewi Parwati secara diam-diam menjalin kekasih dengan Dewa Syiwa hingga terjadi perselingkuhan. Dewa Syiwa adalah kekasih pertama dari Dewi Parwati yang dimana hubungan tersebut sudah terjalin sebelum Dewi Parwati menikahi Dewa Guru. Sebab perselingkuhan tersebut, Dewi Parwati dikutuk menjadi seorang dewi dengan wajah raksasa oleh Dewa Guru sehingga lebih kerap dipanggil Dewi Durga.
0 Comments